1. Nilai Kebersamaan
Agama manapun tidak mengajarkan kepada seseorang untuk hidup secara individual. Tidak ada manusia yag hidup tanpa orang lain. Untuk itu, seorang politikus harus memahami bahwa hidup ini adalah hidup karena adanya kebersamaan. Sehingga sudah seyogiyanya jika dalam menjalankan politik harus mencakup kepentingan bersama dan bukan kepentingan individual.
2. Nilai Moral
Salah satu makna dari beragama adalah agar penganutnya dapat menjadi pribadi yang bermoral baik terhadap sasama. Seorang Politikus yang baik pasti menggunakan moralnya yang baik untuk meenjalankan politik yang santun dan tanpa merugikan golongan lain.
Agama Jangan Dijadikan Sarana Politik
Di atas telah dijelaskan bahwa nilai kebenaran agama mampu mencerahkan Pribadi politikus dan itu dapat dijadikan sebagai pedoman dalam berpolitik. Namun harus diingat bahwa Agama tidak boleh dijadikan sebagai sarana politik. Alasannya, jika agama tertentu dijadikan sebagai sarana berpolitik maka itu akan mengakibatkan perpecahan terhadap keberagaman yang ada di dalam Bangsa dan Negara itu sendiri. Seorang Politikus tidak bertujuan untuk membangun agama melainkan bertujuan untuk membangun bangsa dan Negara serta untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan tertentu bermanfaat baik terhadap semua golongan. Agama hanya terbatas sebagai wadah yang memberi pencerahan kepada pribadi politikus/politisi dan Agama tidak untuk berpolitik. Agamalah yang membuat politikus menjadi baik, dan Politikus/Politisilah yang menjalankan politik dengan tertib dan damai.