Iran memperingatkan bahwa pangkalan militer AS di Timur Tengah bisa jadi target balasan setelah serangan udara besar-besaran yang diluncurkan AS menghantam tiga fasilitas nuklir utama Iran. Peringatan ini datang dari penasihat pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menyatakan bahwa negara mana pun yang memberikan akses kepada pasukan AS juga bisa turut menjadi sasaran serangan.
Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat semakin memanas setelah serangan tersebut, yang dianggap oleh Tehran sebagai serangan langsung ke “jantung dunia Islam.” Dalam pandangan Iran, agresi AS tidak hanya menyerang fasilitas nuklir, tetapi juga menargetkan kedaulatan dan martabat bangsa. Pihak Iran mengklaim bahwa serangan ini memberikan dampak yang jauh lebih besar dan berpotensi menciptakan gejolak di kawasan Timur Tengah.
Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, mengeluarkan pernyataan agar Iran segera mengakhiri konflik dan menyelesaikan masalah dengan cara yang damai. Trump menegaskan bahwa serangan tersebut tidak ditujukan kepada pasukan atau warga sipil, melainkan hanya untuk menargetkan program nuklir yang dianggap berbahaya bagi stabilitas global. Namun, pernyataan ini tidak mampu meredakan ketegangan yang sudah terlanjur memanas.