Tampang

Lengsernya Soeharto: Tangis di Tengah Kemarahan

20 Mei 2025 11:09 wib. 22
0 0
Aksi Demonstrasi Mahasiswa di Depan Gedung DPR
Sumber foto: pinterest

Kejatuhan Soeharto tidak bisa dipisahkan dari terjadinya tragedi-tragedi di lapangan. Pada bulan Mei 1998, peristiwa berdarah terjadi, termasuk Tragedi Trisakti yang menewaskan empat mahasiswa. Insiden tersebut memicu lebih banyak kemarahan dari rakyat yang sudah lama terpendam. Ritme tuntutan rakyat bukannya mereda, justru semakin menggelora. Suasana genting ini mengharuskan Soeharto untuk mulai mencari cara untuk menjaga kekuasaan, namun semua usaha itu terbukti sia-sia.

Akibat tekanan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk militer dan partai politik, Soeharto akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya. Dengan penuh emosi dan di tengah gemuruh tangisan para pendukungnya, Soeharto berpidato dalam situasi penuh ketegangan. Ia menyatakan bahwa ia memberi kesempatan kepada pemimpin baru untuk memimpin Indonesia demi rakyat. Namun, saat Soeharto lengser, rakyat Indonesia merayakan kemenangan dengan euphoric, merasakan kebebasan yang sedari lama terampas.

Setelah Soeharto lengser, Indonesia memasuki era reformasi yang menjanjikan harapan baru. Masyarakat yang dulunya hidup dalam ketakutan kini dapat mengemukakan suara, mendiskusikan ide-ide, dan berpartisipasi dalam proses demokratis. Reformasi yang digelar menjadi jembatan bagi Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan, meskipun perjalanan menuju stabilitas politik dan ekonomi masih menghadapi beragam tantangan di masa mendatang.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

waktu subuh
0 Suka, 0 Komentar, 20 Apr 2017
Waktu Terbaik Membaca Al-Qur'an
0 Suka, 0 Komentar, 5 Mei 2025

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?