Keluhan seperti tubuh lemas, mual, sulit tidur, atau jantung berdebar tanpa ditemukan penyebab medis yang jelas, bisa jadi merupakan tanda dari gangguan psikosomatik—sebuah kondisi fisik yang dipengaruhi oleh faktor psikologis dan emosional.
Menurut Dr. E. Mudjaddid, Sp.PD-KPsi, FINASIM, selaku Konsultan Psikosomatik dari Bethsaida Hospital Gading Serpong, psikosomatik bukan berarti seseorang berpura-pura sakit. Emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, atau pengalaman traumatis dapat mewujud secara nyata dalam bentuk gangguan fisik. Hal tersebut disampaikan dalam keterangannya di Jakarta pada Senin.
Ia menjelaskan bahwa gejala psikosomatik seringkali membingungkan karena meskipun keluhan terus muncul, hasil pemeriksaan medis tidak menunjukkan adanya gangguan organik. Bahkan, gejalanya dapat berpindah-pindah lokasi, seperti nyeri di lambung yang berubah menjadi pusing, detak jantung tidak beraturan, hingga tubuh terasa sangat lemah. Faktor-faktor seperti stres yang terus-menerus, konflik pribadi, dan tekanan sosial menjadi pemicu utama dari gangguan ini.