Venezuela, negara yang dikenal sebagai salah satu penghasil minyak terbesar di dunia, saat ini berada dalam kondisi krisis yang mengkhawatirkan. Di bawah kepemimpinan Nicolás Maduro, negara ini berjuang menghadapi inflasi yang meroket, kelaparan yang melanda masyarakat, dan ketidakstabilan politik yang berkepanjangan. Ironisnya, meskipun memiliki cadangan minyak yang sangat besar, kekayaan sumber daya alam Venezuela tidak mampu menyelamatkan rakyatnya dari kondisi hidup yang memprihatinkan.
Inflasi di Venezuela telah mencapai angka yang mencengangkan, dengan peningkatan harga barang dan jasa yang sangat cepat. Data menunjukkan bahwa pada tahun-tahun terakhir ini, inflasi tahunan mencapai lebih dari satu juta persen. Kenaikan harga yang sangat cepat menjadikan banyak warga Venezuela kehilangan daya beli mereka. Badan statistik independen melaporkan bahwa rata-rata pendapatan bulanan tidak lagi mencukupi untuk membeli kebutuhan pokok seperti makanan dan obat-obatan. Masyarakat yang dulunya dapat menikmati kemakmuran kini terpaksa menghadapi kenyataan pahit, di mana kelaparan menjadi hal yang biasa.
Kelaparan di Venezuela sangat nyata, dengan banyak orang terpaksa mengandalkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. Menurut laporan dari organisasi internasional, sekitar 9 dari 10 orang di Venezuela saat ini hidup dalam kemiskinan, dan lebih dari setengah populasi membutuhkan bantuan pangan. Banyak keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan harian mereka, yang mengakibatkan stunting atau pertumbuhan terhambat pada anak-anak. Keadaan ini menjadi lebih buruk dengan penutupan toko-toko dan restoran, yang diakibatkan oleh krisis ekonomi yang menghimpit.