Tampang

Kejahatan Jokowi dalam Perspektif Hasto versus Rocky Gerung

4 Apr 2024 20:46 wib. 199
0 0
syahganda

Dalam kasus Munarman yang dituduh teroris, Rocky, misalnya, mengetengahkan bahwa diskusi Kilafah bukanlah teroris. Menurutnya Munarman dapat dikategorikan brutal, namun kemudian bertransisi menjadi pembawa FPI sebagai gerakan sosial. Rocky malah menuduh istana "memelihara" Musuh dalam selimut dengan isu-isu terorisme. Sebuah penyakit lama.

Dalam permisalan yang lain, Rocky menyampaikan apresiasi terbuka kepada Megawati ketika Mega tidak menyetujui rencana Jokowi atau pendukungnya pada isu perpanjangan jabatan maupun presiden 3 periode. Ini sebuah sikap Rocky yang adil. Padahal diketahui bahwa saat itu PDIP sejatinya tulang punggung kekuasaan Jokowi.

Perbedaan perspektif antara  Hasto dan Rocky berimplikasi kepada 3 hal sebagai berikut:
1) terjadi penguatan tuduhan bahwa Jokowi memang seorang penjahat. Pernyataan Hasto, karena merupakan petinggi partai PDIP, mengkonfirmasi tuduhan-tuduhan selama ini dari kaum oposisi bahwa Jokowi memang melakukan kejahatan terhadap negara, konstitusi dan kelangsungan kehidupan berbangsa. Kedua, semua fitnah dan kekejaman Jokowi terhadap kaum oposisi maupun pengkritiknya, seperti pemenjaraan saya dan kawan-kawan oposisi lainnya, tidak mempunyai landasan kuat. Negara ternyata menjadi aktor jahat (state crime). Sehingga pemerintahan ke depan perlu merehabilitasi semua korban kejahatan rezim Jokowi. 3) Upaya kekuatan rakyat untuk memakzulkan Jokowi ataupun menghalangi keberlangsungan dinasti Jokowi, seperti penyingkiran Gibran di dalam kekuasan, mendapatkan legitimasi yang kuat.

Penutup

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Intip Gaji CPNS Kementrian Keuangan
0 Suka, 0 Komentar, 12 Sep 2017
11 Cara Memutihkan Gigi Secara Alami
0 Suka, 0 Komentar, 25 Apr 2018

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?