Banyak masyarakat yang kerap mencurigai militer akan melakukan kudeta. Memang sangat wajar bila kecurigaan itu ada. Apalagi bila ada momentum bagi militer untuk melakukannya. Persoalannya, apakah dengan kondisi yang masih terkotak-kotak militer Indoneaia sanggup melancarkan kudeta?
Kudeta yang dipimpin oleh satu faksi militer pastinya akan dilawan oleh faksi lainnya. Hal ini pasti menimbulkan dampak buruk berkepanjangan bagi militer sendiri. Bagaimana tidak luka 98 saja sampai saat ini masih dirasa perih oleh perwira-perwira yang bertikai.
Militer Indonesia pastinya menyadari dampak buruknya. Karenanya, militer Indonesia tidak akan lagi turun tangan secara langsung dalam konflik politik. Militer Indonesia akan memosisikan dirinya seperti pada peristiwa 2001.
Dengan demikian, terlepas dari benar tidaknya ada rencana kudeta yang akan dilancarkan militer, patut dipertanyakan, apakah investigasi Nairn bersumber dari internal intelijen Indonesia ataukah dari media online?