Disebuah wawancara dengan media asing, Gusdur menyatakan bahwa kepolisian bisa saja berbohong, bahwa kejadian-kejadian masyarakat radikal dengan tindakan-tindakan anarkis, bisa saja itu ulah dari kepolisian sendiri.
Densus 88 adalah lembaga kepolisian yang menerima banyak sumbangan, begitu menurut reporter yang mewawancarai Gusdur.
Menurut Gusdur, kepolisian Indonesia kurang kompeten menangani terorisme, padahal banyak masyarakat percaya dengan kepolisian.