5. Memanipulasi Data dalam Proses Pemilu
Terakhir, ia menyatakan bahwa manipulasi dalam proses pemilu merupakan pelanggaran serius terhadap etika dan demokrasi.
Dari ungkapannya, Romo Magnis menunjukkan kepeduliannya terhadap prinsip-prinsip etika dalam konteks pemerintahan dan proses politik, serta menyoroti perlunya menjaga netralitas dan integritas dalam pelaksanaan pemilu. Peran saksi ahli seperti Franz Magnis dalam sidang PHPU di Mahkamah Konstitusi memberikan perspektif yang kaya terkait dengan etika dan prinsip demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi dalam konteks pemerintahan dan politik di Indonesia. Diharapkan dengan adanya pengungkapan pelanggaran etika tersebut, proses penyelesaian perselisihan hasil pemilu dapat berlangsung dengan transparan dan menjunjung tinggi keadilan.
Pengungkapan Franz Magnis tidak hanya merujuk pada hukum dan tata negara, namun juga bersumber dari nilai-nilai etika dan moral yang menjadi landasan bagi tata kelola pemerintahan yang baik. Bahwa dalam proses politik dan pemilu, integritas, transparansi, dan keadilan harus menjadi prinsip utama yang dijunjung tinggi demi terwujudnya demokrasi yang sehat dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.