Meskipun pandangan ini mungkin terdengar kontroversial, namun sebaiknya kita coba memahami sudut pandang dari Dharma Pongrekun. Mungkin saja cara berpikir ini merupakan langkah awal dalam mengubah paradigma banjir sebagai bencana menjadi peluang. Namun demikian, tentu saja masalah banjir yang melanda Jakarta tidak bisa disepelekan begitu saja.
Dalam menghadapi banjir, perlu adanya langkah konkret untuk mengurangi dampaknya. Salah satunya adalah dengan antisipasi banjir yang lebih baik, baik dari sisi infrastruktur maupun pengelolaan lingkungan. Penataan tata ruang dan penghijauan kota juga perlu diperhatikan agar alam dapat menyerap air dengan baik saat musim hujan tiba. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dan menjaga lingkungan juga menjadi kunci penting dalam mencegah banjir.
Berkaca dari pernyataan Dharma Pongrekun, kita semua perlu belajar untuk melihat segala hal dari sudut pandang yang lebih luas. Banjir, meskipun membawa dampak buruk, juga mengajarkan kita untuk lebih bersyukur atas berkah alam yang diberikan. Namun, hal ini tidak boleh membuat kita lengah dalam mengambil tindakan nyata dalam menghadapi permasalahan banjir. Dalam beberapa kesempatan, Dharma Pongrekun juga menekankan bahwa dirinya akan bekerja keras untuk mengatasi banjir, yang mana dapat dilihat sebagai bukti bahwa pandangannya tentang banjir hanya sebagai "hadiah" harus diikuti dengan tindakan konkrit yang bertujuan untuk mengurangi dampak banjir.