"Misal dalam program pertanian, paslon 1 secara komprehensif membahas 4 komoditas utama Jatim (beras, jagung, gula dan garam) dengan strategi unik untuk masing-masing komoditas, sedangkan Paslon 2 hanya membahas tentang beras," katanya
Kemudian terkait program penstabilan harga pasangan nomor 2 disebut tidak relevan. Sebab, tidak sesuai dengan realitas keuangam daerah. "Solusi masalah kestabilan harga komoditas pertanian Paslon 2 juga terlalu utopis dan birokratik melalui pembentukan BUMD pangan," jelasnya.
"Padahal nyatanya sebagian besar BUMD Jatim dalam kondisi keuangan yang tidak sehat, terlebih lagi APBD Pemprov Jatim hanya sekitar 30% dari total APBD kabupaten/kota di Jatim," katanya