Tampang

Benarkah Bibel Dipalsukan?

23 Agu 2017 12:12 wib. 2.133
0 0
baliho

Jika, tidak mau menentang, lebih baik diam. Dan, diam adalah selemah-lemahnya iman.

Saat ini, setidaknya yang terlihat dari media sosial, antara pemeluk agama saling berbenturan. Saling olok dan lainnya. Bahkan di antara pemeluk agama yang sama pun baku “cuit”.

Pertanyaannya, apakah situasi ini terjadi karena ada yang mengotaki? Ataukah, situasi ini hanya sekedar ditunggangi untuk kepentingan tertentu? Ataukah situasi ini terjadi begitu saja tanpa adanya campur tangan pihak-pihak yang berkepentingan?

Untuk mencari jawaban dari pertanyaan di atas bukanlah pekerjaan yang mudah. Demikian juga untuk mengungkap dalangnya. Secara teori,dalangnya bisa siapa saja, termasuk pihak penguasa sendiri.

Tetapi, siapa pun otak di balik situasi ini, setidaknya aparat yang berwenang dapat menindak pelaku “lapangan”. Karenanya, aparat harus segera menindak semua yang terlibat dalam acara “Benarkah Bibel Dipalsukan?”.

Dalam kasus patung Kongco, penangung jawab sudah mengambil langkah tepat dengan menutupinya. Mungkin pihak kelenteng kurang sensitif dalam memilih sosok dewa yang dipatungkan. Sebab, sebelum patung Kongco tidak ada yang mempermasalahkan patung-patung dewa/dewi Konghucu yang dibangun sebelumnya.

Di Amerika, hampir bertepatan waktunya dengan panasnya polemik patung Kongco, patung Jenderal Robert E.Lee diributkan. Pro-kontra tentang  keberadaan patung Lee ini bahkan telah merenggut belasan nyawa.

Di Indonesia, khususnya dalam menyikapi persoalan yang menjurus ke arah SARA, aparat seharusnya lebih responsif. Apalagi, belakangan semakin terlihat persoalan SARA di Indonesia bukan lagi Kelompok A meninsta atau menyerang Kelompok B. Tetapi, sudah terlihat adanya upaya adu domba antara Kelompok A dengan Kelompok B.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.