2. Beban Anggaran: Setiap kementerian dan wakil menteri memerlukan anggaran operasional, staf, dan fasilitas. Penambahan jumlah anggota kabinet dapat menyebabkan pembengkakan anggaran negara, yang hanya dapat dibenarkan jika memberikan hasil yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan .
3. Stabilitas Politik: Pembentukan kabinet yang besar sering kali mencerminkan upaya untuk mengakomodasi berbagai kepentingan politik, terutama dalam koalisi pemerintahan. Hal ini dapat memperkuat stabilitas politik, namun juga menimbulkan risiko politik patronase .
4. Hubungan Pusat dan Daerah: Struktur kabinet yang besar dapat menyulitkan pemerintah daerah dalam memahami regulasi dan program kerja yang ditetapkan oleh pusat, sehingga mengganggu pelaksanaan kebijakan di tingkat lokal .