6. Belajar Menerima dan Memberikan Maaf
Tidak ada rumah tangga yang bebas dari kesalahan dan konflik. Oleh karena itu, penting untuk belajar menerima dan memberikan maaf. Jangan biarkan egoisme dan kesombongan menghambat proses perdamaian setelah pertengkaran. Cobalah untuk memahami sudut pandang pasangan, dan bersedia meminta maaf apabila kita terbukti melakukan kesalahan. Di sisi lain, kita juga perlu bersedia untuk memberikan maaf dan melupakan kesalahan pasangan supaya rumah tangga tetap harmonis.
Dalam rangka membangun rumah tangga yang menyenangkan dan minim konflik, komitmen dan kerjasama dari kedua belah pihak sangatlah penting. Hal ini membutuhkan kesabaran, pengertian, serta niat baik dari masing-masing pihak. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan pasangan suami istri dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh kebahagiaan dalam rumah tangga mereka.