Dalam konteks pembelajaran aktif, teknik permainan juga mendorong siswa untuk menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab atas proses belajar mereka. Misalnya, dalam permainan role-play, siswa harus memainkan peran tertentu dan menggunakan bahasa Inggris sesuai dengan konteks yang diberikan. Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan berbicara, tetapi juga mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menggunakan bahasa.
Dengan menggabungkan mengajar bahasa Inggris dan teknik permainan, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan berkesan. Pembelajaran aktif melalui permainan tidak hanya meningkatkan keterampilan bahasa siswa, tetapi juga membangun suasana kelas yang positif dan kolaboratif. Teknik ini membuktikan bahwa belajar bahasa Inggris tidak harus monoton, melainkan bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan memotivasi.