Hasil dari eksperimen 'Hole in the Wall' ini seketika menjadi sorotan dunia. Mitra menerbitkan hasil eksperimennya dalam artikel "The Hole in the Wall" yang diterbitkan di jurnal akademis internasional. Artikel ini membantu Mitra mendapatkan pengakuan luas dan banyak undangan untuk memberikan presentasi di berbagai konferensi pendidikan di seluruh dunia.
Dari sini, Mitra memutuskan untuk melanjutkan eksperimennya dengan proyek "School in the Cloud" yang bertujuan untuk menciptakan ruang pembelajaran mandiri di berbagai komunitas di dunia tempat anak-anak bisa belajar dengan dukungan teknologi modern tanpa batasan dari sistem pendidikan konvensional.
Eksperimen 'Hole in the Wall' dan konsep "School in the Cloud" telah membawa perubahan signifikan dalam pandangan dunia terhadap pendidikan anak-anak. Mitra membuktikan bahwa anak-anak memiliki kemampuan luar biasa untuk belajar secara mandiri ketika diberikan kesempatan dan ruang yang tepat.
Penerapan konsep "self-organized learning environment" ini telah menginspirasi banyak sekolah dan pendidik di berbagai negara, yang kemudian mengadopsi metode pembelajaran yang lebih terbuka dan memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk belajar sesuai minat dan kebutuhan mereka.