Tampang.com – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek), Stella Christie, menegaskan bahwa Sekolah Garuda yang digagas pemerintah bukanlah sekolah eksklusif. Justru sebaliknya, sekolah ini dirancang inklusif dan terbuka bagi seluruh siswa Indonesia, termasuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu serta penyandang disabilitas.
“Sekolah Unggulan Garuda ini adalah sekolah inklusif, bukan sekolah eksklusif. Jadi kesempatan diberikan juga kepada siswa penyandang disabilitas. Realisasinya nanti akan tampak di sekolah-sekolah Garuda baru yang dibangun,” ujar Stella dalam media briefing di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).
Stella membandingkan Sekolah Garuda dengan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang sudah dihapus Mahkamah Konstitusi pada 2013. Bedanya, Sekolah Garuda dibangun di daerah-daerah yang selama ini sulit mendapatkan akses pendidikan berkualitas, seperti Nabire di Papua Tengah dan Belitung Timur.
“Sulit membayangkan ini sekolah eksklusif, apalagi lokasinya ada di daerah-daerah yang membutuhkan akses pendidikan,” tambah Stella.