Penerbangan trans-Pasifik lainnya yang menuju ke timur juga secara teratur melintasi IDL, memungkinkan penumpang mengalami 'time travel' dengan cara yang serupa.
Beberapa maskapai lain yang mengoperasikan penerbangan yang melakukan perjalanan ke masa lalu ke tahun 2024 adalah Hawaiian Airlines, Air New Zealand, dan Fiji Airways. Sementara penerbangan menuju wilayah barat akan melewatkan perayaan Tahun Baru sepenuhnya.
Dari fenomena ini, dapat dilihat bahwa perjalanan lintas waktu ini merupakan hal yang menarik dan unik, namun juga memunculkan pertanyaan mengenai aspek ilmiahnya. Fenomena ini memiliki kaitan dengan konsep fisika waktu dan ruang yang perlu ditelaah lebih jauh untuk memahami secara ilmiah bagaimana perjalanan ke masa lalu ini bisa terjadi.
Konsep perjalanan melintasi waktu, baik dalam arti fisika maupun dalam konteks pengalaman manusia, sudah lama menjadi bahan diskusi dalam ilmu pengetahuan. Einstein menegaskan bahwa waktu adalah dimensi keempat dalam ruang-waktu dan bahwa waktu tidak berlaku seragam di seluruh alam semesta. Konsep ini mendorong ilmuwan untuk mempelajari fenomena perjalanan lintas waktu.
Dari sudut pandang ilmiah, perjalanan lintas waktu dianggap sebagai sesuatu yang sangat rumit dan sulit dipahami. Hal ini melibatkan konsep-konsep seperti teori relativitas, lubang cacing, paradoks waktu, dan sebagainya.
Dalam teori relativitas khusus, dikemukakan bahwa sebuah objek yang bergerak dengan kecepatan cahaya akan mengalami perubahan waktu dibandingkan dengan objek yang diam. Begitu pula dengan adanya garis waktu yang menunjukkan jarak waktu antara dua peristiwa dalam ruang-waktu.