Tampang

Pesantren Modern di Bandung yang Jembatani Tradisi- Modernitas - Al Ma'soem

5 Mei 2024 04:59 wib. 637Advertorial
0 0
pesantren modern

Di tengah hiruk pikuk Kota Kembang, Bandung, Pesantren Modern Al Ma'soem berdiri kokoh sebagai institusi pendidikan yang memadukan tradisi dan modernitas. Al Ma'soem merupakan sebuah oasis ilmu pengetahuan yang mencetuskan inovasi pendidikan di Kabupaten Bandung.

Didirikan pada tahun 1986, Al Ma’soem telah melahirkan generasi penerus bangsa yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Lulusan institusi ini siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara.

Mengintegrasikan Ilmu Agama dan Pendidikan Umum

Berbeda dengan pesantren tradisional, Al Masoem menawarkan kurikulum yang menyatukan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. Para santri tidak hanya diajarkan ilmu-ilmu agama Islam seperti Al-Qur'an, hadis, dan fiqih, melainkan juga dibekali dengan pengetahuan umum seperti sains, matematika, bahasa Inggris, dan ilmu sosial.

Pendekatan pendidikan ini bertujuan untuk mempersiapkan para santri menjadi individu yang siap menghadapi tantangan dunia modern, namun tetap tidak meninggalkan nilai-nilai agama yang luhur.

Lulusan dari pesantren modern Al Ma’soem dinilai cukup mencengangkan. Lebih dari 58% alumninya diterima ke perguruan tinggi negeri baik itu jalur SNBP, SNBT maupun jalur mandiri.

Tidak hanya itu, ditambah lagi dengan beberapa alumni Al Ma’soem yang sukses belajar ke luar negeri karena beasiswa yang mereka dapatkan. Pondok pesantren ini menjadi contoh nyata bagaimana revolusi pendidikan tradisional menjadi modern merupakan hal yang sangat baik dalam membekali para peserta didiknya. 

Metode Pembelajaran Modern dan Inovatif

Al Ma’soem memiliki metode pembelajaran yang berbeda dengan beberapa pesantren di Bandung. Pesantren Modern Al Ma’soem terus berinovasi dalam metode pembelajarannya. Guru-guru di pesantren ini menggunakan berbagai metode pembelajaran yang inovatif, seperti diskusi kelompok, simulasi, dan penggunaan teknologi informasi. Hal ini membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan interaktif bagi para santri.

Selain itu para tenaga pendidik juga dituntut untuk bekerja dengan maksimal dalam memberikan pembelajaran yang inovatif kepada para peserta didik. Reward and punishment menjadi salah satu alasan bagaimana kualitas para tenaga pendidik harus tetap maksimal dalam memberikan inovasi dalam pembelajaran. Selain itu, ketika para tenaga didik tidak bisa memberikan pembelajaran yang terbaik, maka mereka akan mendapatkan konsekuensi yang layak.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.