Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian dan pola pikir anak-anak mereka. Perkataan yang mereka sampaikan juga dapat memiliki dampak yang sangat besar dalam perkembangan anak. Sayangnya, tidak semua perkataan yang diucapkan orang tua dianggap sebagai sesuatu yang positif. Terkadang, perkataan orang tua dapat menjadi pemicu trauma pada anak. Trauma ini dapat berdampak buruk pada perkembangan anak dan dapat membawa pengaruh hingga ke masa dewasa.
Perkataan yang dapat membuat trauma pada anak seringkali muncul dalam bentuk celaan, hinaan, atau penghakiman negatif. Misalnya, ketika seorang anak sering didengar diucapkan bahwa dia tidak pintar, bodoh, atau tidak akan pernah berhasil, hal ini dapat merusak harga diri dan percaya diri anak tersebut. Kata-kata seperti "kamu tidak akan pernah bisa" atau "kamu selalu membuat kesalahan" dapat menciptakan rasa rendah diri yang dalam pada anak. Hal ini dapat berdampak pada pola pikir negatif yang terbawa sepanjang kehidupannya.
Perkataan orang tua yang bersifat meremehkan atau menghina juga dapat menyebabkan trauma pada anak. Anak-anak rentan terhadap pengaruh lingkungan di sekitar mereka, termasuk perkataan orang tua. Ketika anak sering diberi label negatif seperti "nakal", "jahat", atau "tidak sopan", hal ini dapat menciptakan persepsi diri yang buruk pada anak. Mereka mungkin mulai percaya bahwa mereka benar-benar seperti yang digambarkan oleh orang tua mereka, padahal sebenarnya hal tersebut hanya merupakan persepsi negatif dari orang tua yang terbawa dalam perkataan mereka.