Poligami dan poliandri adalah dua bentuk poligini yang berbeda, namun keduanya memiliki ciri khas tersendiri. Poligami merupakan praktek perkawinan dimana seorang pria dapat memiliki lebih dari satu istri sekaligus. Sementara poliandri, merupakan kebalikan dari poligami, dimana seorang wanita dapat memiliki lebih dari satu suami secara bersamaan. Perbedaan antara poligami dan poliandri mencakup aspek sosial, ekonomi, dan agama.
Pertama-tama, perbedaan poligami dan poliandri dapat dilihat dari segi sosial. Poligami secara historis lebih sering terjadi dibandingkan dengan poliandri. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh norma dan nilai-nilai budaya yang cenderung mendukung poligami daripada poliandri. Poligami seringkali dianggap sebagai simbol status sosial dan kekuatan bagi pria, sementara poliandri dianggap tidak lazim dan terkadang dianggap tabu dalam masyarakat.
Dari segi ekonomi, poligami dan poliandri juga memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam poligami, seorang pria tanggung jawab atas nafkah dan kebutuhan ekonomi dari setiap istri yang dimilikinya. Hal ini tentu saja menimbulkan tanggung jawab finansial yang besar bagi seorang pria yang memilih untuk melakukan poligami. Di sisi lain, poliandri kadang-kadang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi wanita yang memiliki lebih dari satu suami. Dengan begitu, beban ekonomi dan tanggung jawab finansial dalam praktek poliandri dapat terbagi antara suami-suami yang dimiliki oleh seorang wanita.
