4. Overfishing:
Praktik overfishing atau penangkapan ikan secara berlebihan juga berdampak negatif terhadap terumbu karang. Penurunan populasi ikan yang menjadi bagian dari ekosistem terumbu karang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem ini.
5. Pariwisata yang Tidak Berkelanjutan:
Pariwisata yang tidak berkelanjutan, seperti kegiatan snorkeling dan diving yang tidak terkendali, juga dapat menyebabkan kerusakan fisik langsung terhadap terumbu karang. Kegiatan ini bisa memecahkan karang, menimbulkan kerusakan, atau mengganggu habitat ikan dan organisme lainnya.
Ketika terumbu karang menghadapi tekanan dari semua aspek ini, maka keberlangsungan ekosistem ini menjadi terancam. Jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi terumbu karang, maka punahnya ekosistem ini bisa menjadi kenyataan di masa depan.
Upaya untuk melindungi terumbu karang sangatlah penting. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, seperti pupuk dan pestisida, yang dapat mencemari perairan di sekitar terumbu karang. Selain itu, pengurangan emisi gas rumah kaca perlu diperhatikan untuk meredam dampak perubahan iklim terhadap terumbu karang.
