Pada spesies dinosaurus Ceratopsia, indera penciuman diketahui lebih sensitif dibandingkan dengan spesies dinosaurus lain seperti Ceratopsida dan Protoceratops. Begitu juga dengan indera pendengaran, Ceraptosia memiliki frekuensi yang lebih tinggi daripada Ceratopsida dan Theropoda non-unggas.
Ceratopsia dikenal dengan tanduknya dan merupakan dinosaurus herbivora yang hidup pada periode Jurassic dan Cretaceous. Berjalan dengan dua kaki dan berukuran satu hingga dua meter, evolusi membuat Ceratopsia berubah menjadi berjalan dengan empat kaki dan memiliki panjang hingga sembilan meter di akhir periode Cretaceous, hampir 100 juta tahun setelah evolusi dimulai.
Han Fenglu, seorang peneliti, menyatakan bahwa dalam proses evolusi, Ceraptosia mengalami penambahan fitur pelindung untuk melawan dinosaurus karnivora dan predator lainnya. Seiring dengan bertambahnya ukuran, kemampuan untuk menjadi mangsa berkurang dan lingkungan menjadi lebih aman bagi mereka.
Ketergantungan pada teknologi juga menimbulkan dampak pada manusia. Han mencatat bahwa terlalu mengandalkan teknologi untuk menyelesaikan masalah sehari-hari bisa menurunkan fungsi otak dan indera manusia.