Metode "transit" digunakan untuk mendeteksi eksoplanet, yaitu dengan memantau penurunan kecerahan bintang saat planet tersebut melintasi di depannya, dari perspektif yang diamati dari Bumi. Penemuan ini dapat menjadi landasan penting dalam memahami keragaman planet di luar tata surya kita.
Dalam penelitian ini, para peneliti juga menegaskan bahwa eksoplanet ini menjadi salah satu planet transit termuda yang diketahui. Meskipun ukurannya tidak dapat terdeteksi langsung menggunakan metode transit, namun eksoplanet seperti ini biasanya memiliki ukuran yang sangat besar, sekitar 10 kali lebih besar dari Jupiter.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem bintang-planet terbentuk dari awan gas dan debu antarbintang yang runtuh menjadi lingkungan datar yang mengelilingi bintang. Cakram tersebut kemudian akan berangsur-angsur menghilang, meninggalkan bintang di pusatnya dan cakram yang mengelilinginya untuk membentuk planet-planet. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang asal usul planet di alam semesta.