Manfaatnya banyak banget, lho. Buat ABK, mereka jadi merasa diterima, dihargai, dan punya kesempatan berinteraksi sosial lebih luas. Ini bisa bikin mereka makin percaya diri, mandiri, dan gampang beradaptasi. Mereka bisa belajar dari teman-teman non-ABK. Nah, buat teman-teman non-ABK, mereka jadi terbiasa dengan keberadaan ABK, belajar empati, toleransi, dan paham kalau setiap orang itu unik dengan kelebihan masing-masing. Ini pelajaran hidup yang nggak akan mereka dapat dari buku.
Selain itu, pendidikan inklusif juga menyiapkan ABK buat hidup di masyarakat. Kalau dari kecil mereka sudah biasa berinteraksi di lingkungan yang beragam, mereka bakal lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja atau kehidupan sosial setelah lulus nanti. Mereka nggak akan merasa terisolasi, dan masyarakat pun bakal lebih teredukasi untuk menerima dan mendukung mereka.
Tentu saja, menerapkan pendidikan inklusif bukannya tanpa tantangan. Guru-guru di sekolah umum perlu dapat pelatihan yang cukup biar mereka paham cara mengajar dan menghadapi siswa dengan berbagai kebutuhan. Kurikulum juga mungkin perlu sedikit diubah biar bisa mengakomodasi gaya belajar yang beda-beda. Fasilitas sekolah juga harus ramah disabilitas, seperti adanya ramp buat kursi roda, toilet yang gampang diakses, atau alat bantu belajar yang sesuai. Semua ini butuh komitmen dan investasi dari pemerintah, sekolah, dan juga masyarakat.