Kualitas Pendidikan dalam Pembelajaran Online
Selain masalah infrastruktur, kualitas pembelajaran online juga sering menjadi perbincangan. Penggunaan teknologi dalam pendidikan tidak hanya tentang akses ke perangkat dan jaringan, tetapi juga bagaimana kualitas materi dan interaksi antara guru dan siswa.
"Online learning sangat terbatas jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka. Pengajaran yang seharusnya bisa dilakukan dengan lebih interaktif dan mendalam jadi tidak maksimal karena keterbatasan format digital," ungkap Alfi, seorang mahasiswa yang mengalami perubahan dari pembelajaran tatap muka ke daring.
Kesenjangan Digital: Antara Kemampuan Ekonomi dan Akses
Tidak hanya infrastruktur, kemampuan ekonomi keluarga juga memengaruhi keberhasilan digitalisasi pendidikan. Banyak siswa yang berasal dari keluarga dengan pendapatan rendah tidak memiliki perangkat digital yang memadai, bahkan untuk mengikuti pembelajaran daring.
“Bagi banyak orang tua, membeli perangkat untuk pembelajaran online bukan prioritas utama. Mereka lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Erna, ibu dari dua anak yang sedang menjalani pembelajaran online di Jakarta.
Solusi Pemerintah dan Kebijakan Digitalisasi Pendidikan
Pemerintah Indonesia telah menggulirkan berbagai kebijakan untuk mendukung digitalisasi pendidikan, seperti bantuan perangkat untuk siswa dan pengembangan platform pembelajaran daring. Namun, kebijakan ini masih terbatas jangkauannya.
“Pemerintah harus memperluas cakupan program bantuan ini, baik dalam bentuk perangkat maupun pelatihan guru agar lebih siap mengajar secara digital. Infrastruktur internet juga harus menjadi prioritas utama,” tegas Wira, pakar pendidikan digital dari Universitas Pendidikan Indonesia.