Surat edaran juga menggarisbawahi pentingnya penyesuaian jadwal di setiap wilayah, mengingat perbedaan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Pemerintah daerah diberi wewenang untuk menyesuaikan implementasi SEB sesuai situasi dan kebutuhan masing-masing wilayah.
Diterbitkannya surat edaran ini bertujuan untuk:
- Menciptakan lingkungan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai Ramadan.
- Memastikan siswa tetap mendapatkan pembelajaran meskipun dalam suasana ibadah.
- Memberikan fleksibilitas kepada sekolah/madrasah untuk menyesuaikan jadwal tanpa mengorbankan kualitas pendidikan.
Pengumuman ini mendapat beragam respons dari masyarakat. Banyak orang tua menyambut positif karena merasa aturan ini memberikan keseimbangan antara pendidikan dan ibadah. Namun, sebagian masyarakat juga berharap agar jadwal pembelajaran tetap optimal meskipun dengan durasi yang dikurangi.
"Kami menyambut baik SEB ini. Kegiatan seperti pesantren kilat akan sangat membantu anak-anak untuk memahami nilai-nilai agama secara lebih mendalam," ujar seorang wali murid di Jakarta.
Di sisi lain, beberapa guru mengungkapkan tantangan dalam menyesuaikan kurikulum dengan waktu belajar yang lebih singkat. Mereka berharap pemerintah dapat memberikan panduan yang lebih rinci untuk memastikan pelaksanaan SEB berjalan lancar.