Mengabaikan Hubungan Nyata: Fokus berlebihan pada hubungan parasosial bisa membuat individu mengabaikan atau kurang berinvestasi pada hubungan interpersonal di dunia nyata. Waktu yang seharusnya dipakai untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman jadi habis untuk mengikuti kabar idola, yang pada akhirnya bisa memperparah isolasi sosial atau masalah dalam relasi nyata.
Distorsi Realitas: Terlalu dalam menyelami dunia parasosial bisa membuat individu kesulitan membedakan antara realitas dan fantasi. Mereka mungkin mulai percaya bahwa mereka benar-benar mengenal tokoh tersebut secara pribadi atau memiliki hak atas kehidupan tokoh tersebut, yang dapat berujung pada perilaku stalking atau harassment dalam kasus ekstrem.
Menjaga Batas yang Sehat
Hubungan parasosial adalah bagian tak terhindarkan dari lanskap media modern. Kuncinya terletak pada kemampuan individu untuk menjaga batas yang sehat. Mengagumi, terinspirasi, atau merasa senang dengan tokoh media adalah hal yang wajar. Namun, penting untuk selalu sadar bahwa interaksi ini adalah satu arah dan realitas di media seringkali adalah konstruksi.
Mampu membedakan antara khayalan dan kenyataan, serta tetap memprioritaskan hubungan nyata dan kesejahteraan diri, adalah esensial. Jika perasaan terhadap tokoh media mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, menyebabkan obsesi, atau menimbulkan tekanan emosional yang berlebihan, mungkin sudah saatnya untuk mengevaluasi kembali hubungan parasosial tersebut dan mencari keseimbangan yang lebih sehat.