Selain itu, salah satu fakta menarik lainnya tentang Merkurius adalah kehadiran "scarp" atau tebing-tebing besar di permukaannya. Fenomena ini menunjukkan bahwa planet ini mengalami kontraksi secara global, yang disebabkan oleh pendinginan inti planet. Tebing-tebing ini memberikan bukti kuat mengenai aktivitas geologis yang pernah terjadi di Merkurius.
Sementara itu, struktur permukaan Merkurius juga menarik perhatian para peneliti. Permukaannya banyak dihiasi oleh lekukan-lekukan dan kawah-kawah yang mengindikasikan adanya aktivitas meteorit yang intensif di masa lalu. Diperkirakan bahwa sebagian besar kawah ini terbentuk akibat tabrakan dengan meteorit dan asteroid selama miliaran tahun terakhir.
Meskipun ukurannya kecil, Merkurius memiliki inti besi yang sangat besar dan kuat. Diperkirakan bahwa inti planet ini mencakup sekitar 85% dari radius planet itu sendiri. Ini membuat Merkurius menjadi planet dengan inti terbesar di antara seluruh planet dalam Tata Surya.
Terlepas dari kecilnya ukuran dan keadaan yang keras di permukaannya, Merkurius juga memiliki kehadiran air es di kutub-kutubnya. Hasil penelitian dari misi Messenger NASA menunjukkan bahwa air es tersebut terlindungi di dalam kawah-kawah yang gelap dan tertutup dari sinar matahari.