Hasilnya, saat kita melihat laut, terutama yang dalam, mata kita menangkap cahaya biru yang telah dihamburkan kembali dari dalam air. Semakin dalam laut, semakin banyak cahaya merah, jingga, dan kuning yang diserap, dan semakin banyak cahaya biru yang dihamburkan, membuat warna biru tampak semakin pekat.
Bukan Sekadar Pantulan Langit
Mitos umum mengatakan bahwa air laut berwarna biru karena memantulkan warna biru langit. Meskipun langit biru memang memengaruhi nuansa biru pada laut (terutama di perairan dangkal atau saat kondisi berawan), pantulan langit bukanlah penyebab utama warna biru laut yang sebenarnya. Buktinya, laut tetap terlihat biru bahkan pada hari berawan atau saat malam hari (jika ada cahaya kuat yang menembusnya), dan bahkan air laut di dalam gua gelap yang tidak terpapar langit pun akan menunjukkan nuansa biru saat disinari cahaya.
Selain itu, jika air laut hanya memantulkan langit, maka pada senja atau fajar, air laut seharusnya tampak merah atau jingga seperti langit, namun hal itu jarang terjadi pada hamparan laut yang dalam dan luas.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Nuansa Biru Laut
Meskipun prinsip dasar warna biru laut adalah penyerapan dan hamburan cahaya oleh molekul air, ada beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi nuansa dan intensitas warna biru, atau bahkan mengubahnya:
- Kedalaman Laut: Semakin dalam laut, semakin banyak molekul air yang dapat menyerap cahaya merah dan menghamburkan cahaya biru, sehingga warna biru akan terlihat lebih pekat dan gelap. Lautan dangkal mungkin tampak lebih kehijauan karena interaksi dengan dasar laut atau organisme.
- Kandungan Sedimen dan Partikel: Air laut yang mengandung banyak sedimen, lumpur, pasir, atau partikel organik (seperti di dekat pantai atau muara sungai) akan terlihat lebih keruh, kecoklatan, atau kehijauan. Partikel-partikel ini menyerap dan menghamburkan warna lain selain biru.
- Plankton dan Alga: Kehadiran fitoplankton atau alga mikroskopis dalam jumlah besar dapat mengubah warna laut menjadi hijau, coklat, atau bahkan merah, tergantung pada pigmen yang dimiliki organisme tersebut. Fenomena ini sering disebut "mekar alga" atau "red tide".
- Dasar Laut: Di perairan dangkal, warna dasar laut (pasir putih, terumbu karang, atau lumpur gelap) dapat memengaruhi warna yang terlihat. Misalnya, di atas pasir putih yang cerah, air mungkin tampak lebih terang dan biru kehijauan.