Tidak hanya itu, pendidikan agama juga memberikan pemahaman tentang pluralisme dan multikulturalisme. Melalui pembelajaran agama, generasi muda diajarkan untuk menghargai keberagaman budaya, suku, dan agama. Mereka diajarkan untuk tidak diskriminatif terhadap perbedaan dan belajar untuk hidup berdampingan dengan individu-individu yang memiliki latar belakang yang berbeda.
Pentingnya pendidikan agama dalam memperkuat toleransi juga tercermin dalam upaya membangun sikap empati dan pengertian terhadap orang lain. Dengan memahami nilai-nilai agama, individu diharapkan akan dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga dapat menjadi landasan untuk bertindak bijaksana dan peduli terhadap sesama.
Dalam konteks Indonesia, pendidikan agama menjadi sarana penting untuk memperkuat toleransi antar umat beragama yang memiliki keragaman keyakinan. Melalui kurikulum pendidikan agama yang inklusif, generasi muda diajarkan untuk menghormati, menerima, dan bekerjasama dengan individu-individu dari berbagai latar belakang agama. Hal ini akan membantu menciptakan generasi yang memiliki sikap inklusif, menghargai perbedaan, dan siap untuk hidup dalam masyarakat yang multikultural.