Masalah Lama: Ketimpangan Guru, Sarana, dan Internet
Ketimpangan pendidikan bukan hal baru. Banyak sekolah masih kekurangan guru tetap, tidak punya laboratorium, bahkan jaringan internet pun lemah. Ini membuat penerapan kurikulum baru hanya bisa dijalankan oleh segelintir sekolah.
“Pendidikan kita bukan hanya tertinggal secara skor, tapi juga timpang secara struktural,” ujar Nurma Kartika, pemerhati pendidikan dari LIPI.
Evaluasi Minim, Sekadar Ganti Nama?
Banyak pihak menyayangkan bahwa setiap perubahan kurikulum cenderung dilakukan tanpa evaluasi menyeluruh terhadap kurikulum sebelumnya. Akibatnya, perubahan dianggap hanya ganti istilah tanpa perbaikan substansi.
“Ini seperti mengecat dinding retak tanpa memperbaiki pondasinya,” tambah Nurma.
Solusi: Bangun dari Bawah, Bukan dari Atas
Para ahli menekankan pentingnya pembangunan pendidikan dari bawah, mulai dari peningkatan kompetensi guru, perbaikan sarana dasar, hingga penguatan peran komunitas sekolah.