“Kita tidak ingin Sekolah Rakyat hanya menjadi tempat alternatif sementara. Ini harus menjadi ruang penguatan literasi dan komunitas. Banyak sekolah yang saat ini kekurangan murid, terutama di daerah kepulauan. Itu bisa dioptimalkan untuk efisiensi biaya,” jelasnya.
Meski demikian, Esti tetap mengapresiasi inisiasi Sekolah Rakyat karena dinilai memberikan jalur pendidikan tambahan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Ia juga menekankan pentingnya keberadaan asrama bagi anak-anak di daerah terpencil agar dapat tinggal dan belajar dengan fasilitas yang layak.
Di sisi lain, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan bahwa pemerintah akan membangun 53 Sekolah Rakyat di sejumlah wilayah di Indonesia. Hal ini disampaikannya saat meninjau lokasi Sekolah Rakyat di Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Kota Tebingtinggi, Jumat (11/4).