Cuaca panas ekstrem yang melanda Filipina baru-baru ini telah menyebabkan kekeringan yang mengkhawatirkan. Di tengah kondisi ini, Uskup Filipina memimpin jemaatnya dalam doa memohon turunnya hujan sebagai solusi atas cuaca panas yang tidak wajar ini.
Kondisi cuaca panas ekstrem merupakan dampak dari perubahan iklim global yang semakin terasa di berbagai belahan dunia. Filipina, sebagai salah satu negara yang terkena dampaknya, saat ini mengalami cuaca yang sangat panas dan kekeringan yang mengancam sektor pertanian dan kebutuhan air bersih.
Di tengah situasi yang semakin memburuk, Uskup Filipina Mgr, Julius Tonel kepala Keuskupan , memimpin jemaatnya dalam doa dihadapan gereja untuk meminta hujan turun dan mengakhiri masa panas yang melanda wilayah tersebut. Dalam doanya, Uskup Mgr, Julius Tonel juga mengajak umatnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan ikut serta dalam menjaga kelestarian alam.
Tindakan dan ajakan dari Uskup Mgr, Julius Tonel ini menjadi bukti bahwa gereja tidak hanya peduli terhadap urusan spiritual semata, tetapi juga terlibat aktif dalam isu-isu lingkungan yang mempengaruhi kehidupan umat manusia. Cuaca panas ekstrem bukan lagi sekadar masalah biasa, tetapi telah menjadi peringatan bagi manusia akan perlunya menjaga dan melestarikan alam.