Solusi: Tunjukkan, jangan hanya ceritakan. Gunakan cerita, anekdot, dan detail spesifik dari hidup Anda yang relevan dengan pertanyaan. Alih-alih mengatakan Anda ulet, ceritakan tentang saat Anda gagal dan bagaimana Anda bangkit kembali.
3. Fokus Terlalu Banyak pada Cerita Orang Lain atau Masalah Global
Meskipun kepedulian terhadap masalah sosial atau lingkungan itu baik, esai beasiswa adalah tentang Anda. Terkadang pelamar terjebak dalam menceritakan detail panjang lebar tentang kemiskinan di dunia atau krisis iklim, tanpa menghubungkan bagaimana mereka secara pribadi terlibat atau ingin terlibat dalam memecahkan masalah tersebut.
Kesalahan Fatal: Menulis seluruh esai tentang sejarah organisasi non-profit atau masalah global tanpa menjelaskan peran Anda, motivasi Anda, atau bagaimana beasiswa ini akan membantu Anda untuk berkontribusi.
Solusi: Gunakan masalah atau cerita umum sebagai latar belakang, tetapi segera alihkah fokus pada diri Anda: bagaimana Anda terinspirasi, apa yang telah Anda lakukan (sekecil apa pun), dan bagaimana beasiswa akan memungkinkan Anda untuk melakukan lebih banyak lagi.
4. Tidak Menghubungkan Diri dengan Tujuan atau Nilai Beasiswa
Setiap beasiswa memiliki tujuan dan nilai-nilai tertentu yang ingin mereka dukung. Misalnya, ada beasiswa yang mencari pemimpin masa depan, peneliti inovatif, atau agen perubahan sosial. Jika esai Anda tidak menunjukkan bagaimana nilai-nilai Anda selaras dengan nilai-nilai beasiswa tersebut, Anda mungkin akan terlewatkan.
Kesalahan Fatal: Menulis esai generik yang bisa dikirimkan ke beasiswa mana pun, tanpa menyebutkan mengapa Anda tertarik pada beasiswa spesifik ini atau bagaimana Anda mewujudkan nilai-nilai yang beasiswa itu junjung.
Solusi: Lakukan riset mendalam tentang beasiswa tersebut. Pahami misi, visi, dan jenis kandidat yang mereka cari. Kemudian, selipkan secara strategis bagaimana pengalaman, ambisi, dan karakter Anda selaras dengan apa yang mereka cari.
5. Kesalahan Tata Bahasa, Ejaan, dan Struktur yang Buruk
Kesalahan-kesalahan teknis ini mungkin terlihat kecil, tetapi memiliki dampak besar pada kesan pertama. Esai yang penuh salah ketik, kesalahan tata bahasa, atau struktur yang kacau menunjukkan kurangnya perhatian terhadap detail, kemalasan, atau bahkan ketidakseriusan.