Menghadapi karyawan Generasi Z bisa menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Generasi ini, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya. Salah satunya adalah perbedaan cara pandang terhadap pekerjaan. Generasi Z cenderung mencari makna dan tujuan dari apa yang mereka kerjakan. Sering kali, karakter Generasi Z ini menimbulkan kesulitan dalam manajemen, karena gaya kerjanya dinilai tidak sesuai dengan budaya perusahaan.
Oleh karena itu, memahami cara mereka beroperasi dan berinteraksi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif. Berikut adalah beberapa cara menghadapi karyawan Generasi Z, yang dilansir dari Harvard Business Review, serta disertai dengan pembahasan dan data-data terkait untuk memperkaya pemahaman.
1. Tingkatkan Transparansi Informasi
Generasi Z tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi kesehatan global, yang membuat mereka mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Data dari American Psychological Association menyebutkan bahwa sekitar 78% Generasi Z mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Oleh karena itu, membangun kepercayaan menjadi hal yang esensial dalam menghadapi karyawan Generasi Z.
Transparansi di tempat kerja sangat diperlukan, agar mereka merasa memiliki kendali. Menurut survei yang dilakukan oleh Deloitte, sekitar 84% Generasi Z memiliki keinginan untuk bekerja di perusahaan yang memberikan transparansi yang tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun interaksi dua arah, mengadakan diskusi terbuka mengenai pekerjaan, dan menerima masukan dari karyawan.
2. Tunjukkan Cara Membangun Karier dan Beri Insentif