Hal ini tercermin dalam hubungan baik antara Kerajaan Demak dengan Kerajaan Majapahit yang menganut agama Hindu-Buddha. Meskipun terjadi pertempuran antara keduanya, namun ketika Kerajaan Majapahit jatuh, Kerajaan Demak tidak memaksa penganut agama Hindu-Buddha untuk beralih agama. Sikap toleransi ini mencerminkan semangat kerajaan dalam menerima dan menghormati keberagaman agama yang ada.
Pengaruh Kerajaan Demak dalam Perkembangan Islam di Nusantara
Kerajaan Demak menjadi pionir dalam penyebaran Islam di Nusantara. Melalui kekuasaan dan pengaruhnya, Islam tersebar dengan cepat dan mendapat tempat di hati masyarakat Nusantara. Pada masa pemerintahan Raden Patah, Kerajaan Demak memainkan peran penting dalam memperkuat jaringan perdagangan serta hubungan politik dengan kerajaan-kerajaan Islam di Asia dan Timur Tengah. Hal ini turut memperkuat dominasi Islam di Nusantara.
Pada masa pemerintahan Panembahan Senopati, Kerajaan Demak lebih mengkristal sebagai pusat penyebaran dan pengembangan Islam di Nusantara. Pendirian Masjid Demak pada tahun 1474 merupakan salah satu contoh nyata dari keberhasilan kerajaan ini dalam membumikan ajaran Islam di tanah Jawa, dan akhirnya, Nusantara.