Ketidakmampuan berimajinasi dan bersikap kreatif juga dapat berdampak pada kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Orang yang dominan berpikir dengan otak kiri cenderung terjebak dalam pola berpikir yang sudah ada, sehingga sulit bagi mereka untuk menemukan solusi alternatif saat menghadapi masalah kompleks. Mereka cenderung terpaku pada cara-cara yang sudah ada dan kurang bersedia untuk mencoba pendekatan baru yang mungkin lebih efektif.
Selain masalah tersebut, kelemahan lain yang muncul adalah kesulitan dalam menghadapi situasi yang tidak terstruktur. Ketergantungan pada pemikiran analitis membuat mereka kurang nyaman dalam situasi yang membutuhkan improvisasi dan adaptasi secara cepat. Mereka cenderung mengalami kecemasan saat tidak memiliki aturan atau prosedur yang jelas untuk diikuti.
Dalam mengatasi kelemahan ini, orang yang dominan berpikir dengan otak kiri perlu melatih dan mengembangkan kemampuan empati, imajinasi, dan kreativitas mereka. Mereka perlu belajar untuk melibatkan otak kanan mereka lebih aktif, baik melalui seni, musik, maupun praktik meditasi. Selain itu, terbuka terhadap situasi yang tidak terstruktur dan berlatih dalam menghadapi tantangan kreatif juga dapat membantu mereka untuk keluar dari pola pikir yang terlalu kaku.