Pendidikan Publik yang Semakin Elit?
Kemendikbudristek menyebut kelas internasional sebagai bentuk diversifikasi program. Namun pengamat pendidikan, Dr. Bambang Hermawan, menilai langkah ini justru memperbesar kesenjangan sosial di kampus negeri.
“Pendidikan tinggi negeri idealnya menjangkau sebanyak mungkin rakyat, bukan hanya yang mampu bayar mahal,” tegasnya.
Minim Regulasi dan Pengawasan
Menurut catatan BPK, sebagian dana dari program internasional tidak sepenuhnya transparan dalam penggunaannya. Belum ada standar nasional tentang biaya maksimum maupun kontrol kualitas di kelas-kelas tersebut. Beberapa kampus bahkan memanfaatkan skema ini untuk menutup defisit operasional.
Ancaman terhadap Kesetaraan Pendidikan
Kampus negeri dibangun dengan dana publik. Maka ketika institusi ini membuka jalur-jalur premium tanpa kuota adil untuk kelompok ekonomi bawah, fungsi sosialnya patut dipertanyakan.