Sebelumnya, analisis terhadap tengkorak dan rahang fosil menunjukkan bahwa kanguru purba mengonsumsi makanan yang terbatas, seperti tanaman keras, yang berbeda dengan rumput lentur yang dikonsumsi oleh kanguru modern.
Namun, penelitian terbaru yang melibatkan analisis gigi dari 12 spesies kanguru purba dan 16 spesies modern mengungkapkan bahwa kanguru raksasa dahulu memiliki pola makan yang sangat bervariasi, menjadikannya pemakan umum atau "generalis". Mereka mengonsumsi berbagai jenis makanan yang memungkinkan mereka bertahan hidup meskipun terjadi perubahan iklim yang signifikan.
Hal ini membuktikan bahwa kanguru raksasa sebenarnya dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan lingkungan, yang semakin memperkuat dugaan bahwa faktor utama kepunahan mereka bukanlah iklim.
Dengan temuan ini, Arman dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa faktor manusia, terutama perburuan, menjadi penyebab utama kepunahan kanguru raksasa. Pada masa itu, manusia purba kemungkinan besar berburu kanguru besar untuk dijadikan sumber makanan atau bahan lain.
Ketika manusia semakin berkembang dan populasi mereka semakin meningkat, perburuan yang tak terkendali mungkin menjadi faktor penentu yang menyebabkan spesies kanguru raksasa punah.
Analisis gigi yang dilakukan oleh Arman dan timnya bukanlah pertama kalinya digunakan untuk mengungkap pola makan makhluk purba. Metode ini telah digunakan sebelumnya untuk mempelajari pola makan berbagai jenis makhluk hidup purba, dan terbukti efektif dalam memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kebiasaan makan mereka.
Dalam kasus kanguru raksasa, analisis ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengandalkan satu jenis makanan, melainkan mampu mengonsumsi berbagai jenis tumbuhan untuk bertahan hidup.