Tanpa cerita yang kuat, film animasi akan terasa kosong, sekeren apa pun visualnya.
Perencanaan Visual dan Gaya Seni yang Konsisten
Setelah cerita matang, saatnya memikirkan aspek visual. Gaya seni yang dipilih akan menentukan tone dan mood keseluruhan film. Apakah film akan bergaya 2D yang digambar tangan, 3D yang realistis, atau stop-motion? Keputusan ini akan memengaruhi seluruh proses produksi.
Desain Karakter dan Latar: Pastikan desain karakter konsisten dari awal sampai akhir. Desain latar belakang juga harus mendukung cerita, misalnya, hutan yang gelap untuk adegan tegang atau kota yang ramai untuk adegan penuh energi.
Palet Warna: Pilih palet warna yang sesuai dengan suasana film. Warna-warna cerah bisa menciptakan kesan riang gembira, sementara warna-warna gelap dan monokrom bisa memberikan kesan misterius atau dramatis.
Gaya Animasi: Tentukan gaya gerakan yang ingin dicapai. Apakah gerakan karakter akan luwes dan realistis, atau lebih kartun dengan ekspresi yang dilebih-lebihkan? Gaya animasi yang konsisten akan membuat film terlihat profesional.
Perencanaan visual yang matang memastikan bahwa semua elemen terlihat serasi dan mendukung narasi secara efektif.
Perhatian terhadap Detail dan Aspek Teknis
Membuat film animasi itu soal detail. Setiap frame, setiap gerakan kecil, dan setiap suara harus dipertimbangkan matang-matang.