Merah: Makanan berwarna merah seperti buah bit, jelly, atau minuman dengan pewarna merah bisa menjadi penyebabnya. Namun, kotoran merah juga bisa menjadi tanda adanya darah di saluran pencernaan bagian bawah, seperti wasir atau pendarahan di usus.
Hitam: Makanan seperti licorice hitam atau suplemen zat besi bisa membuat kotoran berwarna hitam. Akan tetapi, kotoran hitam seperti aspal juga bisa menjadi tanda pendarahan di saluran pencernaan bagian atas, seperti lambung atau usus kecil, yang darahnya sudah tercerna.
Pucat atau Putih: Warna ini sangat penting untuk diperhatikan karena bisa mengindikasikan masalah pada hati atau kantung empedu. Kekurangan empedu, yang seharusnya memberi warna cokelat, membuat kotoran menjadi pucat. Ini bisa jadi pertanda adanya sumbatan pada saluran empedu.
Bau Kotoran: Hasil dari Aktivitas Bakteri
Bau kotoran yang menyengat sebenarnya adalah hal yang wajar. Bau ini bukan berasal dari makanan itu sendiri, melainkan dari aktivitas bakteri di usus besar. Bakteri ini mencerna sisa makanan dan menghasilkan gas serta senyawa kimia tertentu. Beberapa senyawa yang paling bertanggung jawab atas bau tidak sedap adalah indol, skatol, dan hidrogen sulfida.
Namun, bau kotoran juga bisa berubah dan menjadi petunjuk: