Sebagai contoh, Swiss mengajukan 5.430 aplikasi paten internasional pada tahun 2022. Meskipun jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah yang diajukan oleh Amerika, namun jika dilihat dari proporsi ekonomi dan ukuran populasi, Swiss mampu mengungguli Amerika Serikat dalam metrik tersebut. Selain itu, meskipun Swiss mempekerjakan lebih sedikit peneliti dibandingkan Amerika, namun jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan ukuran populasinya.
Skor sebuah negara dalam indeks ini juga sangat berkorelasi dengan PDB per orang. Negara-negara kaya cenderung memiliki peringkat yang lebih tinggi, meskipun beberapa negara memiliki nilai yang lebih baik dari harapan mengingat tingkat perkembangannya, seperti yang terjadi pada India.
India, meskipun berada di peringkat ke-39, merupakan contoh negara dengan PDB per orang yang rendah namun mampu bersaing dalam indeks inovasi global. Sebaliknya, China sebagai negara berpenghasilan menengah ke atas, seharusnya berada di peringkat 60-an, bukan di peringkat 11.
Selama lima tahun terakhir, beberapa negara mampu mencatat kenaikan peringkat tercepat, di antaranya adalah Indonesia, Mauritius, Arab Saudi, Qatar, Brasil, dan Pakistan. Ini adalah kabar baik dan menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas inovasi di negara-negara tersebut.
Namun, sayangnya, dunia saat ini tengah mengalami perlambatan dalam industri inovasi. Jumlah publikasi ilmiah menurun 5% pada tahun 2023, hal ini juga terlihat dari penurunan pengajuan paten internasional untuk pertama kalinya sejak tahun 2009.