Tampang

Carbon Offset: Mengurangi Jejak Karbon Melalui Kompensasi

11 Jul 2025 08:31 wib. 32
0 0
Polusi
Sumber foto: Canva

Peran dan Manfaat Carbon Offset

Carbon offset memiliki potensi untuk menjadi alat yang penting dalam upaya global mengurangi emisi GRK. Bagi perusahaan, membeli carbon offset dapat membantu memenuhi target keberlanjutan atau regulasi lingkungan yang ada. Ini juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan sebagai entitas yang bertanggung jawab secara lingkungan, menarik investor yang berorientasi ESG (Environmental, Social, and Governance) dan konsumen yang sadar lingkungan.

Selain itu, proyek-proyek carbon offset seringkali membawa manfaat ganda (co-benefits) bagi masyarakat lokal di mana proyek itu dijalankan. Misalnya, proyek penanaman hutan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, meningkatkan keanekaragaman hayati, atau bahkan membantu konservasi air. Proyek energi terbarukan dapat memberikan akses listrik ke daerah terpencil dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan demikian, carbon offset tidak hanya tentang angka karbon, tetapi juga tentang pembangunan berkelanjutan di tingkat komunitas. Ini adalah cara bagi dana dari satu lokasi untuk mendukung upaya mitigasi dan pembangunan di lokasi lain.

Tantangan dan Kritik Terhadap Carbon Offset

Meskipun potensi manfaatnya besar, konsep carbon offset juga menghadapi berbagai tantangan dan kritik. Salah satu kritik utama adalah kekhawatiran tentang "greenwashing", yaitu praktik perusahaan yang membeli offset tanpa melakukan upaya nyata untuk mengurangi emisi internal mereka sendiri. Ini bisa memberikan kesan palsu tentang komitmen lingkungan mereka.

Masalah reliabilitas dan verifikasi juga sering dipertanyakan. Apakah proyek offset benar-benar menghasilkan pengurangan emisi yang klaim, atau apakah ada risiko leakage (emisi bergeser ke tempat lain) atau permanence (penyerapan karbon yang tidak berkelanjutan, misalnya hutan yang ditanam kemudian ditebang lagi)? Penentuan baseline (tingkat emisi tanpa proyek) juga bisa rumit dan subyektif. Kerangka regulasi dan standar verifikasi yang ketat terus dikembangkan untuk mengatasi masalah ini, namun kompleksitasnya tetap menjadi tantangan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Keistimewaan Malam Lailatul Qadar
0 Suka, 0 Komentar, 7 Jun 2018
Manfaat Buah Lemon Untuk Wajah
0 Suka, 0 Komentar, 2 Apr 2024
Ayam Kremes
0 Suka, 0 Komentar, 5 Apr 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?