Mikro-sortasi Sperma (Sperm Sorting): Metode ini mencoba memisahkan sperma yang mengandung kromosom X dari sperma yang mengandung kromosom Y berdasarkan perbedaan massa atau karakteristik lain. Sperma yang diinginkan kemudian digunakan untuk inseminasi buatan atau IVF. Tingkat keberhasilannya lebih rendah dari PGD dan juga tidak 100%. Seperti PGD, metode ini juga seringkali dikembangkan untuk alasan medis (misalnya mencegah penyakit genetik), bukan semata untuk pilihan jenis kelamin.
Penting untuk dipahami bahwa metode-metode ilmiah ini bersifat invasif, mahal, tidak selalu berhasil, dan memiliki batasan etika serta hukum yang ketat di banyak yurisdiksi. Ini bukan prosedur yang bisa diakses secara bebas hanya untuk "memilih" jenis kelamin anak.
Berdasarkan pemahaman ilmiah saat ini, tidak ada studi atau bukti yang menunjukkan bahwa orang tua dapat secara alami atau melalui metode non-medis memengaruhi jenis kelamin calon anak yang akan dilahirkan dengan tingkat keberhasilan yang dapat diandalkan. Penentuan jenis kelamin adalah proses biologis yang kompleks yang terjadi pada tingkat sel dan kromosom.