Puncak arus mudik dan balik Lebaran merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Pada tahun 2024, diprediksi bahwa puncak arus mudik dan balik akan mencapai tingkat yang signifikan, mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang semakin terkendali dan adanya kebijakan pemerintah terkait dengan pembatasan sosial yang lebih longgar.
Arus mudik Lebaran selalu identik dengan kepadatan lalu lintas, antrean panjang di terminal dan stasiun, serta berbagai kendala lainnya. Namun, para pemudik tetap tak kenal lelah untuk pulang ke kampung halaman guna merayakan momen Lebaran bersama keluarga tercinta. Begitu juga dengan arus balik, di mana masyarakat yang telah menikmati momen berkumpul dengan keluarga di kampung halaman, kini harus kembali ke tempat tinggalnya masing-masing.
Pada tahun 2024, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada periode H-7 hingga H-4 sebelum Lebaran. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada H+2 hingga H+5 setelah Lebaran. Fenomena ini sudah menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia dalam merayakan Lebaran.
Pemerintah pun telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengatasi puncak arus mudik dan balik Lebaran. Salah satunya adalah dengan memperluas jalur mudik yang lebih lebar, mengoptimalkan pelayanan di terminal dan stasiun, serta menggalakkan kampanye keselamatan berlalu lintas. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pemudik dan pelaku arus balik.
