Tampang

Bagaimana Seni Jalanan Jadi Simbol Perlawanan Sosial?

1 Sep 2025 13:40 wib. 37
0 0
Mural
Sumber foto: Canva

Mengkritik Kekuasaan dengan Visual yang Kuat

Seni jalanan sangat efektif dalam mengkritik kekuasaan. Dalam rezim otoriter atau masyarakat yang menekan, di mana kebebasan berpendapat dibatasi, seni jalanan menjadi salah satu dari sedikit cara bagi masyarakat untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka. Mural, stensil, atau grafiti bisa menggambarkan karikatur pemimpin politik, melambangkan penindasan, atau menyoroti isu-isu sosial yang tabu.

Contoh paling terkenal mungkin adalah karya seniman seperti Banksy. Karya-karyanya yang penuh sarkasme dan kritik tajam terhadap isu-isu global seperti perang, konsumerisme, dan ketidaksetaraan telah menjadi ikon perlawanan. Dengan menggabungkan humor gelap dan visual yang sederhana namun kuat, Banksy berhasil menyampaikan pesan kompleks kepada jutaan orang di seluruh dunia. Karyanya membuktikan bahwa seni jalanan tidak perlu rumit; yang penting adalah kemampuannya untuk beresonansi dengan emosi dan pengalaman masyarakat.

Menceritakan Kisah Komunitas yang Tak Terlupakan

Seni jalanan juga berfungsi sebagai alat untuk menceritakan kisah-kisah yang terpinggirkan. Di banyak kota, mural dibuat untuk mengenang korban kekerasan polisi, menyoroti perjuangan buruh, atau merayakan identitas budaya minoritas yang sering diabaikan. Ini adalah bentuk sejarah lisan yang diukir di dinding kota.

Sebagai contoh, di Palestina, mural-mural di dinding pembatas menjadi cara bagi masyarakat untuk memprotes pendudukan, mengekspresikan harapan, dan menjaga identitas mereka tetap hidup. Di Meksiko, muralisme telah lama menjadi tradisi untuk merayakan sejarah revolusioner dan perjuangan rakyat. Seni jalanan memberikan platform bagi komunitas untuk mengklaim kembali narasi mereka dari tangan media atau pemerintah yang mungkin tidak adil.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?