Secara ilmiah, kurangnya mimpi juga dapat terkait dengan penggunaan obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat, terutama antidepresan dan obat penenang, dapat menghambat fase REM. Ketika obat-obatan ini digunakan, aktivitas di otak selama tidur dapat berkurang, yang mengarah ke kurangnya mimpi. Selain itu, minuman beralkohol dan kafein juga dapat memiliki efek negatif pada kualitas tidur dan fase REM.
Dampak dari tidak bermimpi bisa sangat beragam. Dalam jangka pendek, kurangnya mimpi mungkin tidak memberikan gejala yang jelas, namun dalam jangka panjang dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang. Mimpi berfungsi sebagai mekanisme untuk memproses emosi dan pengalaman yang kita alami selama hari-hari kita. Ketika seseorang tidak bermimpi, proses ini bisa terganggu, yang berpotensi menyebabkan akumulasi stres emosional atau kecemasan yang belum teratasi.
Penelitian menunjukkan bahwa tidur dengan mimpi yang baik sangat penting untuk kesehatan kognitif dan emosional. Mimpi sering kali terkait dengan pengolahan memori dan bisa membantu seseorang memecahkan masalah atau menemukan solusi untuk tantangan yang dihadapi. Jika kita tidak bermimpi, ada kemungkinan bahwa proses pengolahan informasi ini menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, meskipun terdengar sepele, fakta bahwa kita tidak mengalami mimpi dapat memiliki implikasi yang lebih jauh untuk kesehatan mental dan kognisi.