Reality Checks: Ini adalah teknik paling dasar. Selama terjaga, lakukan kebiasaan rutin untuk memeriksa apakah kita sedang bermimpi atau tidak. Contohnya dengan mencoba mendorong jari menembus telapak tangan atau melihat jam tangan dua kali (waktu sering berubah di mimpi). Dengan kebiasaan ini, kita akan cenderung melakukannya di dalam mimpi, dan saat itu terjadi, kita akan sadar bahwa hal itu tidak mungkin di dunia nyata.
Jurnal Mimpi: Menuliskan mimpi setiap kali terbangun. Ini membantu meningkatkan memori mimpi dan pola-pola mimpi yang sering muncul, yang bisa jadi pemicu kesadaran.
Wake Back to Bed (WBTB): Bangun setelah 5-6 jam tidur, tetap terjaga selama 20-30 menit, lalu kembali tidur. Teknik ini meningkatkan kemungkinan memasuki fase REM dan membuat otak lebih siap untuk kesadaran.
Manfaat dan Potensi Risiko
Selain untuk hiburan, lucid dream memiliki potensi manfaat terapeutik, seperti mengatasi mimpi buruk, meningkatkan kreativitas, dan melatih keterampilan motorik (meski masih perlu penelitian lebih lanjut). Namun, ada beberapa potensi risiko yang perlu diketahui. Terlalu sering mencoba memicu lucid dream bisa mengganggu siklus tidur alami dan menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Beberapa orang juga melaporkan merasa kebingungan antara mimpi dan kenyataan, meskipun kasus ini sangat jarang. Secara umum, selama dilakukan dengan wajar, lucid dream adalah pengalaman yang aman untuk dieksplorasi.