Tampang

Apa Itu Gula Rafinasi? Membongkar Proses dan Dampaknya

4 Jul 2025 11:40 wib. 18
0 0
Gula

Sentrifugasi: Kristal gula yang terbentuk dipisahkan dari sisa sirup (molase) menggunakan mesin sentrifugal berkecepatan tinggi. Pada tahap ini, gula yang dihasilkan masih berwarna agak cokelat, sering disebut gula mentah atau raw sugar.

Rafinasi Akhir (Pemutihan): Inilah tahap kunci yang menghasilkan gula rafinasi yang kita kenal. Gula mentah dilarutkan kembali dalam air dan kemudian melalui serangkaian proses pemurnian lebih lanjut:

Dekolorisasi: Gula dilarutkan dan dilewatkan melalui karbon aktif, arang tulang (bone char), atau resin ion-exchange untuk menghilangkan pigmen warna dan menjadikan gula putih bersih. Penggunaan arang tulang adalah alasan mengapa beberapa vegetarian dan vegan menghindari gula rafinasi tertentu, meskipun banyak produsen kini menggunakan metode lain.

Filtrasi: Proses penyaringan berulang untuk memastikan tidak ada partikel tersisa.

Kristalisasi Ulang: Larutan gula kembali diuapkan dan dikristalkan untuk menghasilkan kristal sukrosa yang sangat murni.

Pengeringan dan Pengemasan: Kristal gula yang telah putih bersih kemudian dikeringkan dan dikemas.

Hasil akhirnya adalah sukrosa murni yang hampir 100% tanpa kandungan nutrisi lain yang signifikan (seperti mineral atau vitamin) yang mungkin ada pada bahan baku aslinya.

Mengapa Gula Rafinasi Kontroversial?

Kontroversi seputar gula rafinasi bukan pada fakta bahwa ia adalah "racun," melainkan pada konsumsi berlebihan dan sifatnya yang kosong kalori.

Nutrisi Nol: Karena semua nutrisi lain dihilangkan selama proses rafinasi, gula rafinasi sering disebut sebagai "kalori kosong." Ia hanya menyediakan energi (kalori) tanpa serat, vitamin, mineral, atau antioksidan yang bermanfaat.

Peningkatan Cepat Gula Darah: Sukrosa murni ini sangat cepat diserap oleh tubuh, menyebabkan lonjakan tajam pada kadar gula darah. Ini memicu pelepasan insulin dalam jumlah besar. Konsumsi berlebihan dan berulang-ulang dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko untuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kondisi metabolik lainnya.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?